Mengenai Roket Air
http://galerisiswa.wordpress.com/2012/02/25/bermain-sambil-belajar-roket-air
Nama roket air mungkin masih asing di telinga
kita. Roket air merupakan sebuah benda yang sederhana namun dapat meluncur jauh
dan tinggi apabila diisi dengan air sebagai bahan bakarnya dan tekanan udara
sebagai gaya dorong yang menekan air tersebut. Roket air terbuat dari
botol bekas air minum, baik yang bersoda maupun air minum biasa. Namun botol
yang banyak digunakan adalah botol bersoda yang besar ukuran satu liter.
Prinsip kerja dari roket air ini adalah dengan
hukum fisika, yaitu apabila suatu botol diisi dengan air dan udara dengan
tekanan tertentu maka udara dalam botol akan menekan ke segala arah. Apabila
botol dilubangi di satu titik, misalnya pada mulut botol maka udara akan
menekan air untuk keluar dan menyebabkan gaya yang berlawanan arah dari
keluarnya udara. Selain itu dalam hukum fisika, apabila suatu benda diberi aksi
maka benda tersebut akan memberikan reaksi. Perubahan momentum pada lubang
pengeluaran sama dengan perubahan yang dialami roket. Jadi, air dan udara yang
keluar dari dalam botol menyebabkan botol terdorong berlawan arah dari
keluarnya air dan udara. Semakin kuat tekanan yang diberikan maka roket akan
meluncur semakin jauh. Namun, jarak yang dapat dicapai roket juga dipengaruhi
oleh wings (sayap), body (jenis botol), nose cone,
volume air, cara memompa, dan sudut peluncuran.
1. Wings (sayap)
Ukuran wings yang bagus adalah yang
tidak terlalu lebar atau tidak terlalu sempit, karena dapat berpengaruh pada
kestabilan roket saat meluncur. Makin lebar sayap maka makin lebar pula luas
penampang roket. Makin lebar luas penampang roket, makin mudah bagi roket untuk
mengalirkan udara tetapi juga makian besar hambatan yang
diterima roket. Bahannya bisa dari polycarbonate (dipakai untuk pintu
kanopi), fiber atau bisa juga menggunakan sterofoam. Tetapi
apabila kita menggunakan sterofoam, bisa cepat rusak karena tidak
kuat.
Jumlah sayap dapat tiga atau empat buah
tetapi yang bagus adalah tiga buah. Apabila roket meluncur di udara
berbelok atau berputar-putar seperti baling-baling, mungkin terjadi kesalahan
pada jumlah sayap, bentuk dan ukuran yang tidak sama, sehingga akan
menyebabkan roket jatuh sebelum mencapai jarak yang maksimal.
Fungsi dari wings adalah sebagai pengarah aliran udara dari ujung
roket menuju belakang. Selain itu juga, sebagai penyeimbang ketika roket
meluncur di udara agar tetap stabil.
2. Body ( Botol)
Body roket terdiri dari satu atau dua
botol air minum bekas baik yang bersoda maupun air minum biasa. Tetapi botol
yang bagus di gunakan untuk membuat roket adalah botol bersoda ukuran besar (1
liter). Alasannya karena mampu menampung lebih banyak udara dan air
serta mempunyai tekanan yang lebih kuat, sehingga roket akan meluncur lebih
jauh. Dalam pembuatan roket seringnya ruang kompresi digunakan sebagai body
roket pula. Alur pada permukaan botol juga berpengaruh pada hambatan angin yang
diterima roket.
3. Nose cone
Nose cone
adalah bagian paling ujung dari roket. Bentuknya bermacam-macam, mulai dari
bentuk kerucut, kerucut tumpul, sampai yang tidak mempunyai nose cone
(hanya ujung botol saja). Bentuk Nose cone yang bagus adalah bentuk
kerucut, karena lebih mudah membelah udara saat roket meluncur. Bahan untuk
membuat nose cone hendaknya lebih lunak dari pada bahan untuk
membuat wings supaya lebih mudah untuk dibentuk, seperti bahan fiber.
Sebelum nose cone dipasang pada botol, masukkan pemberat ke
dalamnya. Pemberatnya bisa dari kerikil atau yang lainya, kemudian rekatkan pada
ujung kerucut. Tujuannya adalah supaya apabila roket mendarat maka bagian nose
cone berada di bawah.
4. Volume Air
Bahan bakar dari roket air adalah air. Volume air
dalam botol yang paling ideal adalah 1/3 volume botol.
Apabila volumenya terlalu banyak maka akan membutuhkan waktu pemompaan yang
lama dan roket biasanya menjadi tidak stabil. Sebaliknya jika volumenya kurang
dari 1/3 maka roket akan meluncur sebelum waktunya
sehingga jarak tempuh roket kurang maksimal.
5. Cara Memompa
Pompa yang digunakan adalah pompa sepeda yang
memiliki tekanan udara yang kuat. Teknik memompa diawali dengan pelan-pelan
kemudian cepat, hingga botol terlepas dari peluncurnya. Apabila proses memompa
berhenti dan botol belum terlepas atau tidak segera diluncurkan maka udara dalam
botol akan habis, sehingga roket tidak dapat meluncur secara maksimal.
6. Sudut Peluncuran
Sudut peluncuran yang mampu membuat roket
mencapai jarak maksimal adalah 450. Apabila sudutnya lebih dari itu
maka roket akan meluncur ke atas dan jarak yang di tempuh jadi kurang maksimal.
Begitu juga sebaliknya apabila sudutnya kurang dari itu, roket akan jatuh dalam
jarak yang masih lumayan dekat.
Cara Membuat Roket Air dan Peluncurnya
1. Alat dan Bahan
a. 2 botol bekas air mineral lebih baik yang
bersoda karena lebih kuat.
b. Pipa Paralon ½ inch 2 meter.
c. Lembaran polycarbonat (dipakai untuk
atap atap kanopi)
d. 7-10 cable teast.
e. 3 penutup pipa paralon ( Dop tanpa ulir)
ukuran ½ inc.
f. Pentil ( air intake) sepeda motor.
g. Lembaran fiber atau kertas tebal (bc ivory)
h. Sambungan pipa berbentuk T.
i. Kerikil atau kelereng.
j. Sambungan pipa paralon 1 inc.
k. Gunting, lem paralon, lakban bening, lakban
hitam, cutter, dan double tape,
2. Cara Membuat Roket Air
a. Ambil satu botol kemudian
potong bagian bawahnya. Masukan alas botol yang belum dipotong ke dalam botol
yang sudah berlubang dan rekatkan dengan lakban bening.
b. Buatlah sayap menggunakan
lembaran polycarbonate dengan bentuk sesuai selera dan ukurannya
sama. Bisa bentuk segitiga siku-siku , bujur sangkar, atau setengah bulan
sabit. Kemudian rekatkan pada ujung botol yang tidak dipotong menggunakan lakban
bening.
c. Buatlah bagian nosecone
menggunakan fiber. Caranya buatlah lingkaran dengan diameter yang diinginkan.
Tergantung dari ujung botol lancip atau tumpul. Apabila ujung botol semakin
lancip maka diameter lingkarannya harus semakin lebih lebar. Kemudian
buatlah bentuk kerucut. Rekatkan sisinya menggunakan doubletape.
Masukan pemberat ke dalam kerucut dan rekatkan di ujung kerucut
dengan double tape agar posisinya tetap saat meluncur. Kemudian
satukan nosecone dengan botol mengunakan lakbanbening.
3. Cara Membuat Peluncur
a. Potong pipa paralon ½ inch
menjadi 3 bagian dan rangkailah membentuk huruf T, kemudian satukan dengan
sambungan pipa, dan Bagian kepala rangkaian huruf T diberi Dop yang nantinya
berfungsi sebagai alas. Dan ujung yang berlawanan disambung dengan
pipa yang sama ukurannya tapi tanpa menggunakan sambungan pipa. Agar
bagian sambungan tersebut terlihat menggelembung. Fungsinya untuk menahan roket
saat akan diluncurkan. rekatkan sambungan-sambungan tersebut menggunakan
lem paralon.
b. Susun cable teast
mengelilingi sambungan pipa yang menggelembung dan rekatkan dengan lakban hitam
supaya lebih kuat. Masukan sambungan pipa ukuran 1 inch sehingga posisi cable
teast berada di dalam sambungan tersebut. fungsi dari cable teast dan
sambungan ini adalah sebagai penahan agar roket tidak terlepas sebelum mencapai
tekanan yang maksimal.
c. Ujung pipa bagian badan
huruf T diberi Dop yang telah di pasang pentil (air intake sepeda motor).
Kemudian diberi lem paralon. Fungsinya adalah untuk menghubungkan peluncur
denga pompa.
d. Usahakan di setiap sambungan
jangan sampai ada lubang supaya udara tidak dapat keluar ataupun masuk.
4. Cara Menerbangkan
Posisikan peluncur menghadap ke atas dengan sudut
450. Isi 1/3 volume botol dengan air.
Masukkan ujung peluncur yang menggelembung, sedikit ditekan dan kunci dengan cable
teast dan sambungan pipa ukuran 1 inch dinaikkan. usahakan airnya tidak masuk
ke dalam pipa ataupun keluar. Kemudian pompa botol tersebut dengan teknik pelan
kemudian cepat, hingga roket meluncur dengan sendirinya.
Selamat belajar dan bermain bersama roket
air…!